Percaya tidak
atau tidak ini adalah sebuah tanda kebesaran ilahi. Dengan banyak
menjalankan shalat malam, Achmad (nama samaran, red) menjadi kuat dalam
segala cobaan. Anehnya lagi, meski sering bangun dan mandi malam justru
menyembuhkan migrant dan flu yang dirasakan bertahun-tahun. Berikut
penuturannya:
Dalam kisah ini, sengaja kusamarkan namaku juga
tokoh-tokoh pendukung, karena tidak ingin terkesan riya. Selain itu,
yang ingin kutonjolkan di sini bukan namaku, melainkan kebesaran Ilahi
bukan maksud yang lain.
Alhamdulillah, aku terlahir dalam keluarga
yang taat agama. Ibuku, Aminah, masih keturunan seorang kyai terkenal
di daerah asal ibuku, Tanara, Serang, Banten.
Meski kedua orang tuaku fanatik dan islami. Tidak
lantas mengajarkan ibadah secara keras kepada kelima anaknya. Mereka
mengajarkan ilmu keagamaan secara wajar. Tidak berlebihan. Tidak membuat
kami melakukan ibadah dengan terpaksa pula. Saat kami kecilnya ada
kalanya lalai terhadap shalat lima waktu. Juga, dalam menjalankan puasa
Ramadhan, baru kelas 5 SD, aku berhasil menjalankan secara full.
Dan, ketika tumbuh dewasa, kami benar-benar
menyadari betapa pentingnya beribadah. Kami semua taat menjalankan
kewajiban shalat lima waktu dan kebaikan lainnya. Tentu semua ini
berorientasi kepada ayah ibu serta pendidikan agama di luar sekolah.
Paginya kami bersekolah, siangnya mengaji di madrasah. Walhasil, jadilah
kami anak-anak yang shaleh. Alhamdulillah! Kami pun patuh dan sayang kepada orang tua kami.
No comments:
Post a Comment